salah seorang Pahlawan Revolusi. KRI Ahmad Yani merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (HMNLS Van Speijk F804) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Surface to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat. Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.Pada tahun 2007, bersama dengan KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), selesai menjalani pergantian mesin yang dijalaninya selama 2 tahun. Saat ini KRI Ahmad Yani kembali memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur.
Data
Teknis
KRI
Ahmad Yani memiliki berat 2,940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter
x 4,57 meter. Ditenagai oleh mesin diesel dengan 2 x Caterpillar CAT DITA 3616,
Reintjes WAV 1000 yang menghasilkan 16,000 hp sanggup mendorong kapal hingga
kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.
Persenjataan
KRI
Ahmad Yani dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk
mengawal wilayah kedaulatan republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
8
Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan China Haiying Electromechanical
Technology Academy C-802 dengan jangkauan maksimum 120 Km (70 mil laut),
berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat
165 Kg.
4
Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda
sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut),
berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara,
helikopter dan rudal.
1
Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan
tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target
udara.
2
Senapan mesin 12.7mm
12
Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan
jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal
selam dan kapal permukaan.
Sensor
dan elektronis
KRI
Ahmad Yani diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32. Juga
diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta
perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai
2 peluncur decoy RL.
Penerbangan
Memiliki
dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini
pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti
dengan NBO-105 atau NAS 332L Super Puma.